5 Tanda Kehamilan Palsu, Sudah Pernah Mengalami?

Gejala seperti mual, perut membesar, berat badan dan nafsu makan bertambah biasanya erat dikaitkan dengan tanda awal kehamilan. Tanda-tanda hamil berbeda bagi setiap orang. Alhasil, banyak dari wanita yang tidak menyadari kehamilannya hingga akhir trimester pertama. Meskipun gejala-gejala tersebut muncul, namun tidak semuanya berujung hamil.

Ada kondisi tertentu yang dikenal dengan hamil palsu atau disebut sebagai hamil anggur dengan gejala serupa. Berikut beberapa hal yang patut Anda ketahui terkait kasus langka ini.

1. Payudara dan Perut Membengkak

Kasus langka seperti hamil palsu atau pseudocyesis lebih mengarah ke masalah psikologis. Dilansir dari WebMD, masih belum diketahui penyebab dari terjadinya hamil palsu. Namun para dokter menduga, sejumlah gejala yang dirasakan perempuan dengan kasus pseudocyesis berakar dari keinginan yang kuat untuk hamil. Keinginan yang kuat jika dibiarkan terlalu lama dapat menjadi sugesti. Otak menyalahartikan sinyal-sinyal tersebut sebagai kehamilan sehingga menggerakkan tubuh untuk melepaskan hormon-hormon tertentu. Gejala yang muncul pun serupa, seperti payudara dan perut yang membengkak, hingga adanya sensasi gerakan janin dalam rahim.

2. Gangguan Pada Siklus Menstruasi

Salah satu tanda awal kehamilan biasanya terlihat dari siklus menstruasi yang dialami wanita. Jika siklus tidak teratur dan terlewat beberapa hari atau minggu, kemungkinan besar tengah mengandung janin. Namun, ini juga bisa termasuk pertanda dari hamil palsu. Gejalanya memang sulit dibedakan, tanda-tanda tersebut meliputi morning sickness, laktasi, pembesaran rahim, dan lain sebagainya. Gejala yang dialami bisa berlangsung selama beberapa minggu, bulan, hingga tahun. Anda patut waspada dan jika tidak yakin dengan kondisi yang dialami, segera periksakan diri ke dokter.

3. Nyeri Pada Panggul

Rasa nyeri yang terdapat pada panggul juga bisa dirasakan bagi wanita yang sedang hamil palsu. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahan dan mengganggu aktivitas. Tidak hanya itu, mual juga kerap dirasakan. Namun, pada hamil palsu, mual dan muntah yang dialami akan muncul dengan intensitas yang lebih sering dan lebih parah dari umumnya ibu hamil.

4. Nafsu Makan Bertambah

Meningkatnya nafsu makan dan ‘ngidam’ dapat diartikan sebagai tanda awal kehamilan. Pada kasus hamil palsu, peningkatan nafsu makan normal terjadi dan tidak ada alasan tertentu. Jika hal ini benar dan Anda ingin segera memastikannya bisa memeriksakan diri ke dokter dengan melakukan tes ultrasound pada perut sang ibu. Tes ini dapat mengetahui apakah ada janin yang terkandung dalam rahim atau tidak. Melalui tes ultrasound, Anda bisa mendeteksi ada atau tidaknya detak jantung janin di rahim.

5. Juga Bisa Menyerang Laki-laki

Tanda hamil palsu bisa berlangsung lama. Hamil palsu berbeda dengan keguguran karena tidak pernah terjadi pembuahan dan janin yang berkembang. Teori lain menyebutkan bahwa kondisi ini dapat dikaitkan dengan depressive disorder. Gangguan tersebut disebabkan oleh perubahan kimiawi pada sistem saraf. Hasilnya, muncul gangguan pada tubuh yang mirip dengan gejala hamil.

Perubahan fisik seperti perut yang membuncit bisa terjadi meski tidak ada janin pada rahim. Padahal penyebab buncit bisa dikarenakan oleh gas, lemak, urin, atau feses. Kejadian ini tidak hanya dialami oleh perempuan, tetapi juga dapat dialami laki-laki.

Hamil palsu menyasar laki-laki dengan pasangan yang tengah hamil. Perasaan simpati yang terlalu besar dapat menimbulkan gejala yang mirip, mulai dari mual, sakit punggung, dan lain-lain. Untungnya, kasus ini masih terhitung langka dan bisa dialami oleh 1-6 orang dari 22.000 kelahiran.